BEASISWA UNIVERSITAS PERTAHANAN
Pengalaman yang mau gue ceritain kali ini hampir mirip dengan pendaftaran masuk Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta dulu, tapi sebenarnya ini pengalaman yang masih saling berkaitan satu sama lain.
Pengalaman yang mau gue ceritain kali ini hampir mirip dengan pendaftaran masuk Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta dulu, tapi sebenarnya ini pengalaman yang masih saling berkaitan satu sama lain.
Oke, sebelumnya gue mau minta maaf akan kekhilafan yang menyenangkan ini.
Kekhilafan dari Universitas Negeri Yogya selingkuh ke Universitas Pertahanan (Indonesia Defense University/ UNHAN).
Sejak masuk ke dunia universitas (Universitas Negeri Medan) pada tahun 2012 lalu, gue udah membulatkan tekat bahwa gue bakalan ngelanjutin studi kelak ke Pascasarjana baik di dalam maupun di luar negeri. Untuk itu, setelah gue menyelesaikan Sidang Skripsi, gue mulai scroll daftar beasiswa luar maupun di dalam negeri, dan banyak persyaratan sana sini yang di butuhkan dan salah satunya adalah kemampuan Bahasa Inggris.
Jujur aja, gue gak pinter-pinter amat. Kemampuan Bahasa gue gak begitu hebat di banding teman-teman yang lain. Makanya, gue lanjut ambil khursus Bahasa Inggris di salah satu khursus Bahasa Inggris di kota Medan yang sangat ramah kantong anak mahasiswa tingkat akhir, kota tempat gue menyelesaikan program sarjana. Nama khursusnya Xaxonville, yang sebelumnya berada di JL. Duku padang Bulan sekarang alamatnya udah pindah ke jl. Jamin Ginting No. 99i (www.xaxonville.com ). Nah, di sana gue dongkrak kemampuan Bahasa gue terutama TOEFL gue hitung-hitung persiapan ujian masuk Perguruan tinggi.
Setelah gue googling penerimaan Pps yang menyediakan Beasiswa, gue tertarik dengan Universitas Pertahanan yang menyediakan beasiswa penuh (full scholarship) dan yang lebih menarik lagi, kampusnya merupakan kampus yang menjadi wadah antara sipil dan militer bergabung atau lebih tepatnya melting pot untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman serta studi lanjutan.
Dan akhir Desember 2016 lalu, gue mendaftar ke kampus tersebut. Ketika itu, pendaftaran I baru saja di mulai. Dengan persiapan sebaik mungkin dan ngurus berkas sana sini yang cukup rempong, mulai dari SKCK, Surat Bebas Narkoba, Surat Keterangan pernah bekerja/ surat izin belajar dana tau surat rekomendasi dari Dosen dan masih banyak lagi, gue akhirnya mengirim berkas-berkas yang di butuhkan dan yang tercantum di laman resmi Universitas Pertahanan.
Dan setelah beberapa minggu kemudian, gue lupa tepatnya bulan berapa, pengumuman akhirnya muncul. Kali ini bukan kabar yang bahagia dan kabar yang gue inginin. Gue minta sama kakak gue buat ngecek pengumuman dan alhasil nama gue gak ada di daftar peserta yang lolos. Gue sedih?? Pasti. Itu manusiawi, apalagi mengingat perjuangan pemberkasan lalu. But, bukan berarti harus menyerah kan?
Gue akhirnya persiapin diri buat pendaftaran Pps Universitas Negeri Yogyakarta. Untuk pengalaman ke Pps Universitas Negeri Yogyakarta bisa di buka di blog gue, bisa liat dari profil gue. https://mykristinababan.blogspot.co.id/
Ketika gue udah leha leha di rumah sambil menunggu bulan Agustus untuk mempersiapkan perkuliahan di UNY, sambil ngecek Email masuk, eh ternyata ada pengumuman daftar peserta lulus Administrasi dari Universitas Pertahanan. ‘Apaan sih? Nih email bikin baper and gagal move on nih’ batin gue. Karena kan ketika pengumuman gelombang I nama gue gak ada di sana. Tapi, sifat kepo gue gak bisa ilang. Gue ngedownload pdfnya dan gue ngecek nama-nama yang keterima. Dan entah kenapa gue ngecek nama bukan dari nama depan malah dari nama belakang. Gue berharap ada salah satu dari nama tersebut gue kenal. Yah, hitung-hitung buat ngobatin hati dan ternyata gue ngeliat nama Nababan. ‘Wah.. keren nih anak, Nababan, saudara gue dong’ batin gue. Dan gue scroll ke bawah lagi. Tapi gue penasaran sama nama yang nababan tadi dan gue liat ke atas lagi.
Nah loh, itu nama mirip sama nama gue, dan gue zoom lagi dan ternyata itu benar nama gue. Sumpah ini pengumuman buat gue galau segalau-galaunya. Lebih galau ketika lo harus terima cowok impian lo ketimbang cowok yang lo sayang. Nah gitu. Ketika gue udah sah statusnya Pacaran dengan cowok yang lo sayang, cowok yang lo impiin malah dateng dan nembak lo. Nah loh…?
Status gue udah mahasiswa Pps UNY dan gue di umumin untuk melanjutkan ujian TPA & TOEFL di Bogor dan waktu ujiannya gak nyampe 1 minggu setelah pengumuman. Kalo gak salah 5 hari setelah pengumuman dan ketika gue buka pengumuman udah petang. Gue curhat sama mama papa dan juga kakak abang gue, dan dapat kesimpulan gue bakalan lanjutin ujian ke UNHAN tersebut. Kebayang gak bro, sis, gue udah leha-leha dan gak ada kepikiran buat belajar yang namanya TPA/TOEFL lagi dan gue di tuntut buat ujian dalam jangka waktu 3 hari kedepan dan belum lagi ngurusin penginapan gue untuk ujian di sana. Secara kakak gue tinggal di Jakarta dan ujiannya ada di bogor. Syukurnya ketika itu, ada Bus yang di sediakan dari Salemba dan ada penginapan di daerah Kampus UNHANnya.
Ketika daftar ulang, gue grogi naudzubillah. Gimana gak grogi, gedung yang bagus bangt, pengamanan ketat, profil kampus yang luar biasa WAH ditambah lagi gue dengerin rekanan kiri kanan perkenalin diri dan punya akademik dan non akademik yang baik dan juga pencapaian yang luar biasa. Ternyata kita yang fresh graduate di kumpulin ke dalam satu gelombang yang sama, makanya kita baru terima pengumuman sekarang, jauh setelah kita mendaftar. Gue makin ciut lagi ketika Cuma gue yang dari Medan dan tidak sehebat pencapaian dan pengalaman yang mereka miliki. Gue belajar keras dan bekerja keras untuk persiapan ujian besoknya. Tekat gue cuman satu. Gue harus masuk dan di terima sebagai mahasiswa di sini. Kampus Bela Negara dan satu-satunya Kampus Pertahanan di Indonesia.
TPA/ TOEFL gue di nyatakan lulus dan masuk ke Tahap Psikotest puji Tuhan juga gue lulus. Tahap Wawancara gue ikutin dan ini moment paling H2C (Harap-harap Cemas) yang gue punya. Gue gak pernah yang namanya mengikuti Wawancara formal seperti yang di depan mata ketika itu. 3 penguji (ketika itu yang wawancara Rektor Universitas Pertahanan, Kaprodi Damai dan Resolusi konflik yang otomatis Kaprodi gue sekarang dan dosen dari Prodi lain) dan mewawancarai kita mulai dari background gue dan juga paper yang gue apply ketika itu dan di tambah lagi, pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan konflik yang ada di Indonesia khususnya di Sumatera Utara (karena gue ambil Prodi Damai dan Resolusi Konflik) dan gue menjawab apa yang gue tau dan gue alami. Yang penting gue ingat pesan kakak gue ‘ kalau ngikutin tes Wawancara, jangan pernah berbohong. Jawab aja dengan jujur. Karena kebohongan akan menghasilkan kebohongan lagi dan lo bakalan tenggelam dengan kebohongan-kebohongan yang lo buat. Dan pewawancara dengan mudah bakalan tau kebohongan yang lo perbuat. Dan hasil yang lo dapat dari kebohongan itu ya kegagalan. Jadi kalo lo mau berhasil, semuanya harus lo bangun dari kejujuran’ and then, It work!
Setelah tahap terakhir tersebut, gue berserah apapun hasilnya. Gue udah berusaha sebaik mungkin. Dan juga ketika pengumuman di undur, bukan gue yang jadi gugup dan grogi. Malah orang rumah yang asik nanya pengumuman. Bahkan papa sempat mikir kalo gue gak lulus karena pengumumannya udah terlalu lama.
Ketika itu, suatu petang (lagi) gue ngecek grup WhatsApp dari Gelombang 2 ½ (sebutan buat gelombang kita) kalo pengumuman udah ada. Dan gue diam sejenak dan gak mau langsung buka Email. Karena pengumuman Psikotest lalu, ada temen kita terniat banget buat ngerjain kita. Pdf pengumuman hasil Test TPA/TOEFL ketika itu tau taunya cuman laman kosong dan di akhir halaman ada tulisan super jahil ‘cieee…. Yang lagi nungguin pengumuman. Gue juga lagi nungguin nich’. Wkwkwkkw. Itu temen dari Aceh ketika itu, orang terniat ngerjain anak 2 ½. Dan gue gak mau buka email. Gue diemin dan gak lapor ke orang rumah kalo pengumuman hasil udah keluar.
ini nih orang terniat yang ngerjain kita. wkwkwkkw
tapi dia baik kokk :)
tapi dia baik kokk :)
Gak lama kemudian temen yang mulai dari pendaftaran ujian TPA/TOEFL dan sampai saat ini (dan semoga sampai selamanya) ngirim hasil pengumuman ke WA gue. Dengan grogi gue buka pengumuman dan salah satunya nama gue yang hiasin wall itu. Dan itu menjadi kebahagiaan penuh bagi orang tua gue, kakak abang, ipar gue dan khususnya buat gue. Praise to the Lord! Akhirnya harapan dan kerja keras berbuah manis.
Gue akhirnya keterima di Universitas Pertahanan. Ini, sekarang gue menjadi salah satu bagian Kader Intelektual Bela Negara. Ketika gue menandatangani surat penerimaan Beasiswa, gue hampir gak percaya. Gue orang kecil dan bukan orang hebat bisa duduk bersama, mengenakan pakaian yang sama dan masuk di lingkungan orang-orang hebat di sini. Di tambah lagi dosen-dosen yang luar biasa baik dari Luar maupun dalam negeri. Oh ya, gue mengundurkan diri dari Universitas Negeri Yogyakarta, Karena gue harus memilih yang terbaik dari yang terbaik. Uang pendaftaran ulang dan uang kuliah semester I tidak bisa di refund dari UNY. Dan syukurnya, orang tua gue ikhlas dengan uang tersebut dan gue bisa mendapatkan lebih dari uang pendaftaran lalu dari Universitas ini karena di UNHAN semua di fasilitasi. Mulai dari free tuition, dormitory, uniform dan bahkan uang saku.
Dan sekarang, gue udah Semester 2. Banyak suka dan duka yang gue alami di sini. Yang pasti, im really grateful for anything that I have.
Gue yang orang biasa dan kecil ini aja bisa gabung di kampus ini. Kenapa lo yang jauh lebih hebat dari gue masih berkecil hati buat gabung dengan kita?
Keadaan ekonomi? Tidak usah khawatir. Kampus ini memfasiltasi. Yang di minta hanyalah tekat dan kesungguhan kita.
Usia? Apa lagi? Usia bukan menjadi penghalang untuk melanjut ke kampus ini.
Sudah, jangan kebanyakan mikir. Do it!